
Cileunyi, Patrolindo.com – Kondisi memilukan terjadi di Pasar Sehat Cileunyi yang terletak di wilayah Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Alih-alih menjadi pasar yang bersih dan tertata, bagian belakang pasar kini dipenuhi tumpukan sampah yang menggunung dan tak kunjung diangkut.

Dari pantauan Patrolindo.com pada Minggu, (07/07/2025), tumpukan sampah terlihat mencemari area sekitar. Bau tak sedap menyengat, lalat beterbangan, dan lingkungan sekitar pasar menjadi sangat tidak nyaman, terutama bagi pengunjung dan pedagang.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kondisi ini sudah berlangsung selama sekitar 7 bulan, dan belum ada tindakan serius dari pemerintah maupun pengelola pasar.
“Slogan Pasar Sehat itu ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Nyatanya lebih cocok disebut Pasar Kumuh,” ucap warga tersebut kesal.
Minim Pengelolaan, Regulasi Perlu Dibenahi
Berdasarkan hasil survei singkat kepada warga dan pedagang, banyak masyarakat sekitar yang ikut membuang sampah ke area pasar karena tidak adanya sistem pengelolaan sampah yang jelas dan adil. Selama ini, retribusi sampah hanya dibebankan kepada pedagang yang memiliki kios atau toko, sedangkan warga sekitar yang juga memanfaatkan area pasar untuk membuang sampah tidak dikenai biaya ataupun pengawasan.
“Menurut kami, regulasi dan sistem pengelolaan harus dibenahi. Tidak hanya soal pungutan, tapi juga soal tanggung jawab bersama. Sampah harus dikelola dengan manajemen yang transparan,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Harapan untuk Perubahan: Kang Dedi Diminta Turun Tangan
Kondisi yang kian parah membuat warga berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah hingga tingkat provinsi. Mereka berharap Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, bisa ikut turun tangan melihat langsung kondisi pasar yang disebut “sehat” namun realitanya jauh dari harapan.
“Warga berharap semoga Kang Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jabar juga bisa melihat dan menyentuh langsung keadaan Pasar Sehat Cileunyi. Harapannya, ke depan pasar ini benar-benar mencerminkan slogannya, bukan justru mempermalukan nama itu sendiri,” kata seorang warga dengan nada penuh harap.
Warga juga mendesak agar pihak desa, kecamatan, dan dinas lingkungan hidup segera bergerak cepat. Sampah-sampah yang menumpuk harus segera diangkut ke TPU Cimekar, dan ke depan perlu dibangun Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang lebih layak dan tertutup.
Saatnya Slogan Sehat Dibuktikan

Kondisi pasar seperti ini tidak hanya mencoreng citra kawasan, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat dan kenyamanan aktivitas ekonomi di dalam pasar. Jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin pasar akan menjadi sumber penyakit serta menurunkan daya tarik pengunjung.
Warga sepakat bahwa “Pasar Sehat” harus menjadi kenyataan, bukan sekadar hiasan nama papan di pintu gerbang.
Penulis: Abah Rudi, Tim Redaksi Patrolindo.com
Editor: MR
Tanggal Terbit: Minggu, 7 Juli 2025