
Garut, Patrolindo.com –
Pemerintah Provinsi Jawa Barat baru-baru ini mengeluarkan ajakan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) agar masyarakat menyisihkan Rp1.000 per hari sebagai bentuk partisipasi sosial dalam memperkuat solidaritas dan kemandirian ekonomi di tingkat desa. Namun, jauh sebelum kebijakan tersebut diumumkan, Desa Simpen Kaler, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, telah lebih dulu menjalankan tradisi serupa yang dikenal sebagai “perelek”.
Video Liputan :
Dalam wawancara dengan awak media, Kepala Desa Simpen Kaler, Wawan Suherman, mengungkapkan bahwa sistem iuran kecil antarwarga ini sudah menjadi kebiasaan turun-temurun di desanya.
“Kegiatan ini sebenarnya sudah lama berjalan, bahkan sebelum adanya ajakan dari Gubernur. Warga kami sudah terbiasa menyisihkan seribu rupiah per hari seperti sistem perelek di zaman dulu. Sebelum saya menjabat pun, tradisi ini sudah ada dan terus dipertahankan,” ujar Wawan.
Dana hasil iuran tersebut dikelola secara transparan oleh pengurus RT dan RW, kemudian disetorkan ke kas desa. Melalui musyawarah warga, dana digunakan untuk berbagai keperluan sosial seperti membantu warga yang sakit, melahirkan, atau meninggal dunia.
“Kalau ada warga yang meninggal dunia, dana sosial ini kami gunakan untuk memberikan bantuan sebesar satu juta rupiah kepada keluarga yang ditinggalkan,” tambahnya.
Selain untuk santunan duka, dana perelek juga digunakan membantu biaya pengobatan, transportasi ke rumah sakit, hingga kebutuhan mendesak lainnya. Menurut Wawan, sistem ini adalah bentuk nyata dari nilai gotong royong dan solidaritas sosial yang telah mengakar kuat di masyarakat Simpen Kaler.
“Ini bukan hal baru bagi kami, tapi sudah menjadi budaya. Dengan menyisihkan sedikit setiap hari, warga bisa saling membantu tanpa menunggu bantuan dari luar,” jelasnya.
Dengan adanya Pergub dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Desa Simpen Kaler kini memiliki payung hukum yang lebih kuat untuk melanjutkan sekaligus mengembangkan sistem iuran sosial yang telah menjadi bagian dari identitas lokal.
Pemerintah Desa Simpen Kaler di bawah kepemimpinan Wawan Suherman berkomitmen menjaga keberlanjutan tradisi perelek sebagai bentuk nyata gotong royong dan solidaritas warga demi kesejahteraan bersama.
Wartawan Liputan: Yadi Rizal
Editor: Redaksi Patrolindo.com