
Tasikmalaya, Patrolindo.com – Langit Tasikmalaya berseri di hari Sabtu, 21 Juni 2025, menyambut aksi bersih-bersih dan penanaman pohon ini merupakan inisiatif dari Bupati dan wakil Bupati Tasikmalaya terkait respon untuk kepedulian lingkungan sesuai dengan arahannya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang biasa akrab dipanggil (KDM).
Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Tasikmalaya, Ketua DPRD beserta anggota DPRD lainnya, seluruh SKPD, BUMD, Bank BJB, Camat Singaparna, Siswa-siswi dan masyarakat sekitarnya.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Asep Sopari Al-ayubi mengatakan, “Kabupaten Tasikmalaya bukan warisan, maka tugas kita bersama adalah menjaga, merawat dan memulihkannya agar tetap lestari untuk generasi mendatang. Melalui kegiatan ini kita tidak hanya bersih-bersih dan menanam pohon dan bukan seremonial saja, tetapi menumbuhkan semangat yang berkelanjutan semua harus tanggung jawab tapi juga menanam harapan menanam kesadaran kolektif dan menanam komitmen untuk menjaga lingkungan hidup sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dikatakannya, hari ini bukan sekedar simbolik dan anak-anak sungai memiliki peran penting dalam menunjang kehidupan masyarakat dan pertanian maupun sumber air bersih hanya saja tekanan terhadap lingkungan seperti pencemaran, alih fungsi lahan dan berkurangnya lahan tutupan vegetasi telah menjadi tantangan yang perlu kita tangani bersama, “Karena itulah saya sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang mendukung penuh kegiatan bersih-bersih dan penanaman pohon ini memiliki dampak besar terutama dalam membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, satu pohon yang kita tanam hari ini akan menjadi warisan untuk anak-anak kita kelak,” tambahnya.

Sementara itu, Ine Susiane selaku Kepala Bidang Lingkungan Hidup DPURTLH saat ditemui di sela-sela kegiatan menerangkan bahwa, “Memang kita harus lebih fokus ke lingkungan, kebetulan di sini kita konsen ke sampah karena memang di sini bukan tidak ada pengangkutan tapi masih ada orang yang memang belum tergerak hatinya pembuang sampah liar,” ucapnya.
“Bupati dan Wakil Bupati memang lebih konsen ke bagaimana masyarakat tergugah hatinya untuk peduli terhadap lingkungan khususnya pengolahan sampah. Jadi di sini memang benar-benar inisiatif dari Bupati termasuk juga sebagai program yang seratus (100) hari kerja. Bupati dan wakil Bupati terjun langsung, jadi bukan program saja, memang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ungkap Ine.

Lanjut Ine, Bidang Lingkungan Hidup, DPURTLH harus menangani dan menyusun kelompok dari setiap Kecamatan dan memilih satgas lingkungan, kemudian disosialisasi dan edukasi ke setiap Kecamatan dan Desa bahwa sampah itu bukan tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup DPURTLH dan bukan tanggung jawab pemerintah daerah tapi tanggung jawab kita semua.
“Kabupaten Tasikmalaya harus menjadi kabupaten yang bersih, resik dan asri sesuai dengan visinya Bupati dan Wakil Bupati Tasik hejo lingkungan harus rindang dan sehat bebas dari sampah, tutupnya
(Yana)