
Banjar, – Belasan siswa SMP Negeri 3 Banjar mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (1/10/2025). Kejadian tersebut memicu kepanikan dan memaksa proses evakuasi sejumlah siswa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Plh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Adeng Hendrawan, membenarkan insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa sejumlah siswa mulai mengeluhkan gejala-gejala yang mengarah pada keracunan makanan setelah mengonsumsi makan siang dari program MBG. Tim sekolah dan tenaga medis kemudian bergerak cepat untuk mengevakuasi korban.
“Sudah 18 siswa yang kini diangkut ke RS PMC Banjar. Sekarang masih tahap evakuasi,” kata Adeng Hendrawan ketika dikonfirmasi.
Ia menambahkan bahwa proses evakuasi masih terus berlangsung mengingat jumlah siswa yang mengeluh sakit bisa saja bertambah. “Masih evakuasi. Sementara ada 18 yang sudah dibawa ke rumah sakit,” ucapnya menegaskan.
Sementara itu, kondisi di Rumah Sakit PMC Kota Banjar tampak sibuk dengan kedatangan para siswa yang menjadi korban. Seorang petugas di rumah sakit yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku bahwa jumlah pasien terus bertambah. Para siswa yang datang umumnya menunjukkan gejala-gejala khas keracunan makanan yang cukup serius.
“Sudah masuk pasien yang merupakan siswa dari SMP 3 Banjar. Gejalanya sesak napas kebanyakan, selain itu juga ada yang mual dan pusing,” ujar sumber tersebut.
Gejala sesak napas yang dialami sejumlah siswa ini menambah kekhawatiran, mengindikasikan kemungkinan tingkat keracunan yang memerlukan penanganan medis serius. Para tenaga kesehatan di RS PMC dikabarkan masih menangani pasien-pasien yang terus berdatangan.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi sumber masalah ini merupakan salah satu program yang dijalankan di SMP Negeri 3 Banjar. Program yang bertujuan meningkatkan asupan gizi siswa ini disuplai oleh salah satu dapur SPPG yang beroperasi di Kota Banjar.
Hingga berita ini dimuat, tim investigasi media Patroli Indonesia masih terus melakukan penelusuran lebih lanjut guna mengetahui faktor penyebab insiden tersebut serta akan berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait termasuk pengelola dapur SPPG yang menyediakan MBG.
(Steven)