
Sumedang, Patrolindo.com –
Gunung Kacapi yang berada di sebelah utara Kota Sumedang, tepatnya di Desa Kebonjati, Kecamatan Sumedang Utara, merupakan salah satu destinasi alam yang menyimpan nilai sejarah, budaya, sekaligus potensi olahraga.
Gunung ini sebenarnya lebih menyerupai bukit, dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meski tidak terlalu tinggi, Gunung Kacapi memiliki ciri khas unik berupa tebing curam di bagian timurnya. Tebing ini tersusun dari bebatuan andesit dengan formasi vertikal yang menjadikannya sangat cocok sebagai sarana olahraga panjat tebing.
Selain potensi olahraga, Gunung Kacapi juga memiliki catatan sejarah. Di puncaknya, pernah berkibar Bendera Merah Putih berukuran raksasa dengan panjang 17 meter dan lebar 8 meter, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pengibaran tersebut dilakukan oleh para atlet panjat tebing dari mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bersama TNI, menandai Gunung Kacapi sebagai simbol kebanggaan masyarakat Sumedang.
Tak hanya itu, kawasan Gunung Kacapi juga dikenal memiliki situs makam keramat, yang menambah nilai spiritual dan budaya bagi masyarakat setempat. Mitos turun-temurun pun berkembang di sekitar gunung ini. Konon, jika Gunung Kacapi terbakar, maka itu menjadi pertanda akan segera turunnya hujan. Benar atau tidak, kepercayaan ini tetap hidup dalam ingatan masyarakat sebagai bagian dari cerita rakyat.
Dengan keindahan alam, nilai sejarah, serta keunikan budayanya, Gunung Kacapi bukan hanya sekadar bukit di utara Sumedang, melainkan juga menjadi bagian penting dari identitas masyarakat lokal.
Wartawan Liputan: (asgun)