
Garut Patrolindo.com – Permasalahan sampah kembali menjadi sorotan di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Leuwigoong. Tumpukan sampah yang berada di sekitar sekolah dikeluhkan pihak sekolah karena mengganggu kenyamanan proses belajar dan bermain siswa.

Kepala SDN 5 Leuwigoong, Titin Patimah, S.Pd., saat ditemui awak media menjelaskan bahwa sekolah sebenarnya sudah berupaya menjaga kebersihan dengan melibatkan para siswa dan guru, namun keterbatasan sarana dan sistem pengelolaan membuat sampah tetap menumpuk.
“Kami sudah berusaha mengajak siswa untuk selalu disiplin membuang sampah pada tempatnya, tetapi karena tempat penampungan terbatas dan tidak ada pengangkutan rutin, sampah jadi menumpuk dan akhirnya menimbulkan bau tidak sedap,” ungkap Titin.
Menurutnya, kondisi tersebut bukan hanya merusak pemandangan, tetapi juga berpotensi menimbulkan penyakit yang membahayakan kesehatan siswa.
Lebih lanjut, Titin menjelaskan bahwa sebenarnya di belakang sekolah sudah tersedia tempat pembuangan sampah (TPS), namun permasalahan muncul karena sebagian warga justru membuang sampah terlalu dekat dengan area sekolah.
Kondisi ini semakin diperparah dengan tembok pembatas sekolah yang sudah roboh sebagian, sehingga tumpukan sampah mudah terlihat dan mengganggu aktivitas belajar siswa.
“Kami mohon kerja sama warga sekitar supaya tidak membuang sampah sembarangan, apalagi terlalu dekat dengan sekolah. Apalagi benteng sekolah sudah roboh, jadi sampah langsung terlihat dan baunya masuk ke lingkungan belajar. Lingkungan yang bersih adalah tanggung jawab bersama, dan sangat penting untuk kesehatan anak-anak kita,” tegasnya.
Sejumlah guru juga menyampaikan keprihatinannya. Menurut mereka, anak-anak sudah sering diajarkan pentingnya kebersihan melalui kegiatan Jumat Bersih maupun edukasi lingkungan. Namun, usaha itu menjadi kurang maksimal apabila di sekitar sekolah masih ada warga yang membuang sampah sembarangan.
Orang tua siswa pun berharap adanya perhatian lebih serius dari pemerintah daerah. “Kalau bisa, tembok sekolah diperbaiki dan TPS ditata lebih baik. Pengangkutannya juga harus teratur. Kasihan anak-anak kalau setiap hari belajar dalam kondisi lingkungan yang kotor,” ujar salah satu wali murid.
Dengan adanya keluhan ini, pihak sekolah dan orang tua berharap masalah sampah segera ditangani secara serius, baik dengan memperbaiki fasilitas sekolah, menata TPS, maupun meningkatkan kesadaran warga sekitar. Harapannya, SDN 5 Leuwigoong bisa kembali menjadi lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan nyaman bagi para siswa. (Yadi/Karno)