
Jakarta, – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memang luar biasa, memang anti korupsi dan juga penyuapan-penyuapan seperti yang disampaikan oleh adinda bliau Pak Hashim Djojohadikusumo dan ini benar-benar suatu tekad yang cukup kita hargai dan kiranya ini menjadi lampu merah bukan hanya lampu kuning bagi pelaku-pelaku koruptor yang ada di Indonesia ataupun di luar negeri.
Demikian harapan dan pesan dari jurnalis senior, Solon Sihombing, yang juga praktisi Media ini ataupun aktif dalam forum-forum antar umat beragama dan forum yang dilakukan yang dilakukan kemarin.
“Ini benar-benar suatu hal yang dapat menjadi contoh dan teladan bagi seluruh elemen masyarakat mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat bawah sekalipun, baik pejabat maupun masyarakat agar bisa menjadi contoh dan teladan apa yang diperbuat oleh Presiden kita yang benar-benar ingin menciptakan good government dan juga pemerintahan Indonesia yang bersih bebas dari korupsi dan hal-hal yang melukai rakyat Indonesia,” tegasnya.
Seperti dikutif CNBC Indonesia, utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan ada pihak yang ingin menyogok Presiden Prabowo Subianto sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 16,5 triliun. Hal itu diungkapkan Hashim saat menghadiri acara Indonesia Berdoa yang digelar FORMAS di Kuningan City, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2025).
Mulanya, dia mengatakan kalau beberapa bulan lalu, Prabowo meneleponnya ketika malam Minggu. Prabowo menanyakan aktivitas Hashim dan lantas dijawab sedang membaca buku.
“Kenapa telepon? ‘Saya mau cerita aja, saya baru mau disogok orang’,” kata Hashim menirukan omongan Prabowo.
Hashim lantas bertanya kepada Prabowo perihal nominal uangnya. Prabowo lantas menjawab US$ 1 miliar.
“Ya Pak Fahri (Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah) sudah dengar ya ceritanya. Saya buka aja. Orang-orang nekat, presiden kita mau disogok US$ 1 miliar dolar,” ujar Hashim.
Ia lantas menanyakan respons Prabowo terhadap tawaran tersebut. Prabowo, menurut Hashim, menolak.
“Dan saya mau sampaikan, beberapa bulan kemudian. Saya datang ke kakak saya. ‘Eh, kamu mau disogok US$ 1 miliar dolar?’ Kamu suruh pergi. Saya baru mau disogok US$ 1,5 miliar,” kata Hashim.
Sebagaimana Prabowo, Hashim pun menolak tawaran tersebut. Ia mengaku hal tersebut tak lepas dari pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Saya kira Tuhan kita yang menolong. Tuhan kita menolong. Ini perjuangan yang kita hadapi. Kita berbuat baik atau coba baik, setan-setan datang, pak,” ujar Hashim.
“Setan datang ke Prabowo. Tapi ternyata Tuhan Yang Maha Kuasa juga melindungi dia. Tuhan jaga saya. Ini yang kita hadapi, ancaman bangsa Indonesia hadapi,” lanjutnya.
Ia lantas mengungkapkan keberhasilan pemerintah menguasai sekitar 3,7 juta hektare lahan perhutanan yang sebelumnya ditanami kelapa sawit secara ilegal oleh pengusaha-pengusaha nakal. Pun tambang-tambang ilegal yang dikuasai kembali pemerintah serta mafia migas yang sudah mulai dibongkar.
“Tapi penjahat-penjahat tetap ada. Mau sogok presiden, mau sogok adik presiden, mau sogok yang lain-lain. Kita harus waspada. Satu tahun banyak tantangan, banyak cobaan. Saya kira kita bersyukur, kita pemerintah kuat. Pemerintah utuh,” kata Hashim.(Lucky*)